Powered By Blogger

forum lsd

selamat datang di blog kami,enjoy
selamat bergabung dengan kami di info pertanian dan pendidikan

Jumat, 08 Juli 2011

Menyontek

Menurut saya menyonthek itu adalah suatu pekerjaan seseorang yang membuka buku catatan, membuka informasi atau browsing lewat hp untuk mengerjakan soal ujian dengan cara sembunyi-sembunyi. Pertanyaanya; masih adakah orang yang mengerjakan test atau ujian tanpa menyontek?masih adakah budaya menyontek dikalangan mahasiswa? Wow… wow… bakal terjawab ngga ya pertanyaan itu. Mari kita bahas. Hehehehe….. Untuk pertanyaan pertama,jujur,saya mengakui bahwa menyontek itu hal yang sangat amat merugikan banget bagi diri kita sendiri.Karena menyontek sama saja membohongi diri kita sendiri serta kita tidak percaya diri dengan kemampuan yang kita muliki. Apa untungnya yaaa menyontek??????? Untuk pertanyaan kedua,memang fakta-nya budaya menyontek dikalangan mahasiswa tidak asing ditelinga dan dimata kita. Yaaaaaahhh saya kaget banget mendengar bahwa mahasiswa menyontek! Tidak usah jauh-jauh, dikelas saya sendiri, banyak yang menggunakan budaya menyontek. Dengan cara membuat catatan kecil atau membawa fotokopian. Waduh-waduh mau jadi apa penerus generasi muda zaman sekarang ini!!! Banyak alasan teman-teman saya dalam menjawab pertanyaan mengenai menyontek. Ada yang menjawab; karena males belajar, sibuk urusan lain sehingga tidak bisa belajar, malu dengan IP rendah, mendambakan IP tinggi , pengen lulus tanpa mengulang, dsb. Semua itu tutur mereka saat saya tanya. Saat saya membantah alasan-alasan mereka, “kenapa harus dengan cara menyontek?, kenapa tidak mengerjakan test dengan sebisamu atau kemampuanmu?”. Ayolaahh tinggalkan budaya nyontek! Saya lebih bangga melihat IP kalian rendah tanpa nyontek, dari pada IP tinggi hasil nyontek! Apa untungnya mendapatkan IP tinggi tapi isi otak kita kosong! Sama saja bohong!!” bantah saya. “udahlah gak usah dipermasalahkan. Toh kalaupun nyontek dosa juga ditanggung diri sendiri masing-masing”. Tutur salah satu dari mereka. “ ya memang benar dosa ditanggung sendiri, dengan bangganya kalian memperlihatkan usaha buruk kalian. Sungguh disayangkan! Sudah tau itu dosa, kenapa masih dilakukan!”! Sahut saya. Mereka terdiam malu dengan perdebatan itu. Kwalitas pribadi seorang calon penerus berotak kosong. Buktinya, banyak mahasiswa membeli skripsi, sertifikat, bahkan ijazah pun dibeli. Calon pegawai negeri saja juga menyogok dengan uang puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Kwalitas SDM sungguh memprihatinkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar