Powered By Blogger

forum lsd

selamat datang di blog kami,enjoy
selamat bergabung dengan kami di info pertanian dan pendidikan

Kamis, 09 Juli 2015

Perdebatan antara Mursid vs Safar

(cerita ini fiktif belaka, apalagi ini ambil dari jejaring sosial tetangga. kesamaan nama, lokasi, waktu dan kejadian bukan bagian dari kesengajaan)



Mursid dan Safar lagi duduk ngabuburit. Tiba-tiba pikiran isengnya nongol.
Mursid: "eh far, iseng apa kek?!"
Safar: "apa ya mur...ada ide?"
Mursid: "nah gini aja, kita debat aja yuk...aku ceritanya jadi wahabi kamu jadi lawannya...gmn?"
Safar: "eah, oke jg tuh....ayo mulai!?"

Debat pun dimulai...priitt!!

Mursid : "Jangan melakukan suatu ibadah yang tidak ada contoh dari Rasulullah SAW"
Safar : "Kalau begitu jangan dengar Khutbah Jum'at dengan Bahasa Indonesia"

Mursid : "Semua amalan itu tertolak kalau tidak ada contoh dari Rasulullah SAW"
Safar : "Kalau begitu jangan lakukan Shalat Tarawih sebulan penuh di masjid"

Mursid : "Islam itu sudah sempurna, tidak perlu di tambah-tambah lagi"
Safar : "Kalau begitu, tidak usah banyak bicara. Karena Islam sudah sempurna, dan tidak perlu lagi di tambah ajaran aneh wahabi"

Mursid : "Kubah kuburan wali harus di rubuhkan, karena berpotensi syirik disembah".
Safar : "Kenapa hanya kubah kuburan saja yg di rubuhkan, sekalian saja tebang semua pohon didunia, ratakan gunung-gunung, goa-goa, laut, karena semuanya juga berpotensi syirik untuk disembah"

Mursid : "Salam untuk orang yang telah meninggal dunia tidak akan sampai"
Safar : "Kalau begitu saat shalat tidak usah ucapkan "Assalamu 'alaika ayyuhannabiyu warahmatullahi wabarakatuh", karena Rasulullah SAW telah lama wafat"

Mursid : "Tassawuf itu ajaran baru, karena Rasulullah SAW tidak pernah menyebut sufi"
Safar : "Kalau begitu tidak usah belajar hadits, karena istilah-istilah muhaddits pun Rasulullah SAW tidak pernah sebut"

Tiba-tiba Mursid berhenti...lalu dia minta gantian...Safar jadi wahabi Mursid yang jawab....

Safar : "Jangan percaya ulama, ulama itu tidak ada yang maksum, dan yang maksum hanya Rasulullah SAW"
Mursid : "Kalau begitu tidak usah pakai hadits, karena semua hadits di riwayatkan oleh para ulama"

Safar : "Maulid itu bid'ah, tidak boleh di lakukan"
Mursid : "Kalau begitu jika anak kamu lahir tidak usah senyum senang, karena itu bagian dari perayaan kelahiran"

Safar : "Indonesia ini negara thaghut"
Mursid  : "Kalau begitu tidak usah tinggal di Indonesia"

Safar : "Aqidah Asy'ariyyah itu sesat"
Mursid : "Kalau begitu tidak usah pakai kitab Ibnu Hajar Al Asqalani"

Safar  : "Imam Syafi’i itu tidak maksum"
Mursid  : "Apa lagi kamu … Ha ha ha …"

Keduanya tertawa riang dan hari tak terasa sudah gelap langsung cari es buah...

Aku Tak Mau Itu



aku tak mau patah hati karena satu dua hal tak tertuntaskan pembicaraannya antara kau dan aku
aku tak mau kehabisan kata dan tema-tema karena dirimu tak jua paham bahwa makna tak terbatas indahnya kata-kata
aku tak mau kelelahan karena terus berdebat soal beda antara betul dan benar, antara besar dan utama, dan antara aku dan saya
aku tak mau kehabisan ungkapan karena terus bersitegang tentang siapakah yang paling berhak memberikan makna, memberikan legitimasi, memberikan penafsiran dan menentukan siapa yang paling benar

kamu sendiri yang bilang bahwa kebenaran harus dicari diantara kebaikan, keindahan, kebiasaan, dogma dan diantara kebenaran-kebenaran itu sendiri
kamu sendiri juga yang kadang tidak sabar menjalani proses, berhadapan dengan ketidak pastian, dan dengan alasan untung rugi kemudian kau ingkari sendiri kata-kata indahmu
kamu sendiri yang meninggalkan orang yang setia dengan kata-katamu, yang menerima kebenaran dari pesan yang kau sampaikan, yang memegang substansi kebenaran dari wejangan-wejanganmu
kamu sendiri yang tak juga sabar menjalani proses ketika orang-orang tadi tengah berproses, yang tak sabar ketika orang-orang tadi sedang membangun kesabaran, yang tak kuasa bertahan ketika orang-orang tadi mencoba memahami kekuasaan

kau ajarkan kebenaran dan kebaikan dengan materi kebusukan, kerakusan, kekejaman, dan ketidak adilan, sementara kau tetap berharap mereka tidak segera pandai sehingga besok bisa kau ajarkan materi lain
kau ajarkan kemuliaan dan keadilan dengan materi penindasan, perampasan, pemerasan, pembegalan, dan penipuan, sementara kau sendiri senantiasa berharap mereka teap bodoh sehingga besok bisa menonton pertunjukan bodohmu
kau ajarkan langit dan pelangi dengan materi limbah, pencemaran, pembalakan, penebangan, penggundulan, sementara kau berpikir orang-orang tidak mengira bahwa langit dan pelangi bisa kau tipu atau bahkan kau jual
kau ajarkan damai dan kedaulatan dengan materi peperangan, perebutan, pendudukan, perlombaan senjata, agresi, bahkan genosida, sementara kau masih berpikir mereka akan tetap setia bagaikan mereka bekerja dan menjalani ibadah atau minum air ketika haus

setia itu bukan pekerjaan: yang suatu saat kamu bisa libur, cuti, dan suatu saat kamu bisa menegosiasikan kembali upahnya…….
setia itu bukan ritual ibadah: yang karena kurangnya syarat kamu sah untuk membatalkannya, yang karena kurang yakin nya niat kamu boleh menggagalkannya….
setia itu bukan madu: yang selalu terasa manis disetiap waktu dan kesempatan, yang kapanpun diinginkan bisa ditambahkan dalam menu makan malam…
setia itu bukan janji manis: yang bisa kau gunakan untuk merayu dan menutupi kebusukan, yang kepada siapapun dan dengan cara bagaimanapun kamu pengin mendapatkan seseorang kau akan mengucapkannya

Rabu, 08 Juli 2015

Pembelajaran Bertani dari Krisis Yunani

Kebangkrutan yang dialami Yunani membuat negara tersebut mengalami krisis finansial. Sejumlah bank terpaksa membatasi penarikan yang akan dilakukan nasabah mereka, termasuk membatasi dana pensiun warganya.

Situasi itu berujung pada melambungnya harga-harga barang pokok di Negeri Para Dewa itu. Naiknya harga kebutuhan pokok mendorong rakyat Yunani pontang-panting membiayai hidup keluarga. Salah satunya Ilias Mathes, petani dari Karitania, sebuah desa di pegunungan daerah Arcadia Pelopennese. Ia terpaksa mengandalkan hasil bumi untuk menghidupi keluarganya.

"Aku menanam selada dan bawang. Aku juga menernak ayam dan burung," kata Ilias Mathes seperti dikutip Foxbusiness, Sabtu (4/7).

Nasib serupa dialami warga Yunani lainnya, Mathes. Ia tak bisa mengakses dana pensiun miliknya sejak Yunani mengalami resesi ekonomi. Katanya, pemerintah telah membatasi penarikan dana pensiun tiap warga sejak sepekan lalu.

"Aku rasa aku dapat bertahan entah untuk dua atau tiga bulan kedepan. Aku tak bisa membiarkan keluargaku menderita seperti negara ini," akunya.

Namun, bukan berarti kesulitan keuangan tidak menerpa Mathes. Untuk mengambil uang dari bank guna membeli bibit tanaman, Mathes harus pergi ke kota menggunakan taksi dan menghabiskan sekitar 40 euro untuk sekali jalan. "Dan dari bank kami hanya bisa mengambil uang sebesar 60 euro," terangnya.

Salah satu perusahaan terbesar di Yunani, Nireus Aquaculture biasa memproduksi sekitar 70 ribu metrik ton ikan. Tapi sejak krisis terjadi, perusahaan tersebut tak bisa menjamin kalau produksi ikan mereka bisa memenuhi kebutuhan nasional.

"Aku rasa produksi ikan sekarang bisa bertahan dalam waktu dekat ini. Masalahnya kalau krisis terus menerpa, kami mau tak mau kami harus mebeli ikan juga dari luar," terang salah seorang nelayan seperti dikutip Undercurrentnews.

Tetapi, produktifitas yang dimiliki Mathes bersama petani lain agaknya memberi harapan mereka untuk dapat bertahan di tengah banyakya hutang kepada IMF yang melanda negara mereka.

Seperti diketahui, pemerintah Yunani berencana untuk mengeluarkan referendum sebagai solusi untuk mengeluarkan mereka dari resesi ekonomi. Penolakan terhadap dana talangan yang diberikan bank di zona eropa membuat Yunani berpotensi untuk keluar dari benua biru tersebut.

Seperti dikutip dari Guardian, berdasarkan hasil poling yang dilakukan pada Jumat (3/7) kemarin terhadap 10,5 juta orang, 44,8 persen setuju kalau untuk dilakukannya referendum.

sumber : http://caping.lsdpqt.org